Senin, 31 Agustus 2009

CEPAT LUPA......CAPE DEHHHH>>>>>>>>>>>

hay kawan - kawan........mu berbagi tips agar gak cepet pikun nih...
contohnya aja Lupa dimana menaruh kunci atau benda penting lain? Jangan takut, itu belum tentu gejala menderita Alzheimer. Berikut ada kiat agar kita tidak cepat pikun atau pelupa.


1. Beri makan otak
Anda adalah yang Anda makan. Kalau banyak makan junk food, maka otak kita jadi sampah juga. Lemak dalam makanan berkadar lemak tinggi bisa berimbas buruk pada sinaps otak. Sinaps adalah bagian yang menghubungkan neuron otak dan penting untuk belajar serta mengingat. Untuk menyehatkan bagian ini, makan banyak-banyak ikan salmon, buah kiwi dan semua makanan yang mengandung asam lemak omega-3.

2. Lakukan olahraga
Olahraga bisa meningkatkan daya ingat, berpikir lebih jernih dan mengurangi risiko penyakit kognitif. Sebab olahraga akan mengurangi tekanan pada tubuh, memompa energi lebih banyak ke otak. Aktivitas ini juga memicu pelepasan bahan kimia yang menguatkan neuron. Cukup setengah saja setiap hari. Jangan lupa lakukan peregangan otot.

3. Olah otak
Mengisi TTS, main games memori, ternyata juga olah otak yang mencegah kepikunan. Aktivitas ini menstimulasi otak sehingga otak kita terlatih untuk mengingat-ingat selalu alias tidak malas berpikir. Semua itu membuat sistem otak kita selalu siap bekerja kapan saja, tidak mogok.

4. Trik memori
Agak mirip dengan yang di atas, kegiatan ini membiasakan kita mengingat-ingat dan mengontrol daya ingat. Membuat prediksi juga bisa membantu proses daya ingat. Latihan ini berguna sebab kadang saat kita punya suatu ide, kita lupa data-data lain yang bisa mendukung ide tersebut.

5. Istirahatkan
Walau otak kita genius, kalau dipakai terus juga akan lelah. Maka beri istirahat agar kelak bisa bekerja lebih baik lagi. Sebuah studi mengatakan, tidur 90 menit di siang hari bisa membantu kinerja otak.

demikian tips ampuh dari saya...eT...jangan lupa memberi komentar setelah membaca blog ini yah....see you gays di tips berikutnya..................wassalam.......

Jumat, 28 Agustus 2009

Cara Jitu dalam Mempersiapkan Diri Sebelum Berpresentasi

“Pernahkah anda merasa gugup dan takut ketika ingin berpresentasi?”.. di sini saya akan mencoba sedikit membantu agar anda tidak merasakan hal – hal semacam itu ketika menjelang berpresentai. Berikut ini adalah metode sederhana yang cukup jitu untuk mempersiapkan diri ketika ingin berpresentasi, yaitu;

1. Kuasai materi secara maksimal.

Yaitu pelajari materi yang akan anda presentasikan secara menyeluruh dan maksimal. Bila perlu, carilah informasai tambahan dari berbagai media agar pengetahuan anda menjadi lebih luas untuk membahas materi yang akan anda presentasikan.

2. Senam wajah

Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengucapkan “A – I – U – E – O” beserta ekspresinya guna mengendurkan otot-otot wajah agar tidak tegang dan gagap dalam berbicara.

3. Siapkan main bubble

Main bubble merupakan segala bayang-bayang materi yang akan anda kemukakan yang berada dalam pikiran anda guna membantu kelancaran ketika anda sedang berbicara.

4. Rileks

Sebuah kondisi dimana diri anda harus berperasaan tenang dalam menghadapi permasalahan yang ada.

5. Percaya diri

Percaya diri merupakan perasaan dimana anda meyakini kemampuan diri anda sendiri bahwa anda bisa menjadi yang terbaik.

Demikian lah sebuah tips dari saya, yakinlah bahwa tips ini memang ampuh karena dengan keyakinan anda maka anda akan mencoba dan sukses dalam berpresentasi. Terima kasih.

HOW TO ??

Membuat Secangkir teh seduh dengan FS (Five Step)

Alat dan bahan :

1. Teh saring

2. Air

3. Gula pasir

4. Saringan teh

5. Gelas cangkir

6. Kompor

7. Panci kecil

Cara membuat :

Langkah pertama

masukanlah air secukupnya kedalam panci lalu masak hingga mendidih.

Lagkah kedua

Setelah air mendidih, kecilkan api lalu masukkan teh kasar kemudian tutup permukaan panci hingga rapat dan tunggu hingga ±2 menit.

Langkah ketiga

Setelah itu, matikan api lalu diamkan teh yang berada dalam panci tertutup ±2 menit.

Langkah keempat

Tuanglah teh yang berada dalam panci ke dalam cangkir dengan disaring terlebih dahulu.

Langkah kelima

Aduk perlahan teh yang berada dalam cangkir lalu masukkan gula sesuai selera dan teh siap dinikmati.

Rabu, 12 Agustus 2009

to my my friend

SP yang akan terkenang..........................

semoga cepat pulih sobat................

Senin, 03 Agustus 2009

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan tugas yang diberikan oleh Dosen Kewarganegaraan mengenai materi IDENTITAS NASIONAL dan melihat kondisi mengenai Identitas Nasional yang ada di Bangsa dan Negara kita akhir – akhir ini. Maka dengan ini, penyusun ingin mencoba memaparkan mengenai pembahasan:
Pengertian Identitas Nasional beserta unsur – unsurnya.
Keterkaitan Globalisasi terhadap Identitas Nasional.

Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfat penulisan makalah ini, penulis berharap dapat memberikan suatu kontribusi mengenai materi Identits Nasional dan dapat memberikan sebuah dorongan untuk lebih memahami makna Identitas Nasional dalam era globalisasi ini, khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi kawan – kawan yang membaca makalah ini.







BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Identitas Nasional
Kata identitas berasal dari bahasa Inggris yaitu Identity yang artinya ciri – ciri atau tanda – tanda. Dalam term Antropologi, identitas diartikan sebagai sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri atau Negara sendiri. Sedangkan kata nasional dalam kamus besar Bahasa Indonesia, merupakan identitas yang melekat pada kelompok – kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan – kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita – cita dan tujuan.
Bila dilihat dalam konteks Indonesia Identitas Nasiona merupakan manifestasi nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun menjadi satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan jiwa “Bhinneka Tunggal Ika”.
Jadi, Identitas Nasional dapat diartikan sebagai ciri, karakter, dan sifat khas suatu bangsa dan negara.

Unsur – Unsur Identitas Nasional
Pada hakikatnya, Identitas Nasional memiliki empat unsur:
Suku Bangsa: golongan social yang khusus yang bersifat askriftif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa, kuran lebih 360 suku.
Agama: bangsa indonessia dikenal sebagai bangsa yang agamis. Agama – agama yang berkembang di Indonesia antara lain agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi Negara Indonesia namun sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi telah dihapuskan.
Kebudayaan: merupakan pengetahuan manusia sebagai makhlu sosial yang berisikan perangkat – perangkat atau model – model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung – pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai pedoman untuk bertindak dalam bentuk kelakuan dan benda – benda kebudayaan.
Bahasa: merupakan usur komunikasi yang dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.

Menurut Syarbani dan Wahid dalam bukunya yang berjudul Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Kewarganegaraan, keempat unsur Identitas Nasional tersebut diatas dapat dirumuskan kembali menjadi 3 bagian:
Identitas Fundamental: berupa Pancasila yang menrupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara, dan Ideologi Negara.
Indetitas Instrumental: berupa UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, dan Lagu Kebangsaan.
Indetitas Alamiah: meliputi Kepulauan (archipelago) dan Pluralisme dalam suku, bahasa, budaya dan kepercaraan (agama).

Keterkaitan Globalisasi terhadap Identitas Nasional
Era Globalisasi merupakan era yang penuh dengan kemajuan dan persaingan, sedangkan Identitas Nasional sebuah bangsa merupakan hal yang sangat diperlukan untuk memperkenalkan sebuah bangsa atau Negara dimata dunia.
Dengan adanya Globalisasi, identitas sebuah bangsa dan Negara dapat mudah dikenalkan dimata internasional atau juga identitas tersebut mudah tenggelam karena terpengaruh oleh bangsa dan Negara lain.
Perlu kita sadari, bangsa Indonesia yang kita cintai ini sedang mengalami krisis identitas nasional yang sangat membahayakan bagi nilai – nilai dasar Identitas bangsa Indonesia itu sendiri. Letak Negara Indonesia yang sangat setrategis merupakan hal yang sangat mempengaruhi terjaga atau tidak kelangsungan Identitas bangsa Indonesia. Globalisasi yang terus berkembang pesat membuat nilai – nilai budaya bangsa Indonesia mulai terkikis oleh budaya – budaya barat yang kurang sesuai dengan budaya asli bangsa Indonesia seperti halnya budaya berpakaian. Kebaya dan batik yang merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia yang berupa pakaian, kini mulai hilang dari kehidupan bangsa Indonesia karena tergantikan oleh pakaian yang bersifat kebarat - baratan. Tidak hanya itu saja, masyarakat Indonesia yang dulunya terkenal sebagai orang – orang yang ramah, kini mulai terpengaruh terhadap era globalisai yang memiliki sifat “persaingan” yang sangat tinggi yang menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakt semakin meningkat.








BAB III
KESIMPULAN
Dalam kesempatan kali ini penyusun ingin menegaskan bahwa diera Globalisasi seperti sekarang ini Identitas Nasional merupakan hal yang harus diperhatikan, karena Identitas Nasional merupaka hal yang membuat bertahan atau tidaknya ciri khas dan karakteristik suatu bangsa yang seharusnya menjadi kebanggan bangsa itu sendiri karena, Identita Nasional merupakan salah satu senjata untuk bersaing kearah yang lebih positif diera Globalisasi ini.












DAFTAR PUSTAKA

Syarbani Syahrial, Wahid Aliaras. 2006; Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Kewarganegaraan, UIEU – University Press, Jakarta.
--------------------------------------------. 2009; Kompetensi Demokrasi yang Beradab melalui Pendidikan Kewarganegaraan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
http://kewarganegaraan.wordpress.com/2007/11/30/ memerangi-pengikisan-identitas-nasional/
http://fisip.untirta.ac.id/teguh/?p=45